minyak bumi dan batu bara yang terdapat di perut bumi
kedalaman3 km atau lebih. Di Indonesia, minyak bumi terdapat dalam lapisan-lapisan sedimen tersier yang terbentuk antara 600 ribu sampai 70 juta tahun yang lalu. Lapisan ini terdapat di sepanjang pulau Sumatra bagian timur, pulau Jawa bagian utara, Kalimantan bagian timur, dan daerah kepala burung di Papua. Meskipun telah
Diunduh dari : Bukupaket.com. Ririn Prihatin. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. This Paper. A short summary of this paper. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2015. by widya bloom. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF.
PembentukanMinyak Bumi dan Gas Alam. Mengutip buku Kimia oleh Anis Dyah Rufaida dan Erna Tri Wulandari, minyak bumi merupakan hasil akhir peruraian bahan-bahan organik yang berasal dari jaringan tumbuhan dan hewan, baik di darat maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami.
Didalamperut bumi terdapat kandungan mineral maupun barang tambang yang berguna bagi kehidupan manusia. Diantaranya ialah batu bara dan minyak bumi yang banyak diperoleh dari beberapa pertambangan di Indonesia. Namun untuk dapat menjawab apa sebenarnya perbedaan batu bara dengan minyak bumi secara lebih lengkap maka marilah kita ikuti
Intidalam (inner core), merupakan bagian yang kaya akan Fe dengan jari-jari sekitar 1216 km.Inti luar (outer core), merupakan bagian yang disusun oleh campuran logam dengan ketebalan mencapai sekitar 2270 km.Mantel bumi atau selubung bumi merupakan bagian yang terdapat di sekeliling inti bumi, disusun oleh material yang kental dan padat, ketebalan mencapai sekitar 2885 km.
Frau Fragen Ob Sie Single Ist. Bumi yang kita kenal hijau dan biru, telah banyak menyediakan berbagai kebutuhan manusia untuk bertahan hidup. Mulai dari kebutuhan akan makanan, minuman, bahan bakar, sampai pakaian segala bahan nya telah tersedia di Bumi. Salah satu sumber daya alam yang telah banyak digunakan dalam peradaban manusia adalah minyak bumi atau crude oil. Perannya sebagai sumber daya alam utama telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat dunia. Lantas apa itu minyak bumi? Bagaimana bisa kekayaan alam tersebut dapat terbentuk dan berada di dalam perut bumi? Apa saja manfaat dan kegunaannya? Serta daerah belahan dunia mana saja yang menjadi penghasilnya? Berikut uraian jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas. Mari baca dengan seksama. Apa Itu Minyak Bumi Secara umum, ada dua jenis Sumber Daya Alam berdasarkan sifatnya. Dua jenis sumber daya alam itu, yaitu Sumber Daya Alam yang dapat diperbarui air, tanah, udara, padi, kelapa, sawit, nuklir. Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbarui minyak bumi, batubara, gas alam, emas. Minyak Bumi crude oil adalah sumber daya yang terbentuk secara alami dari dekomposisi fosil-fosil organisme laut. Organisme laut tersebut adalah berbagai macam tumbuhan dan hewan laut yang telah mati dan terkubur dalam laut, dalam waktu ribuan bahkan jutaan tahun, fosil tersebut akan terdekomposisi secara alami dan membentuk minyak bumi. Salah satu hasil kekayaan alam paling besar ini memiliki nama lain Emas Hitam. Hal ini merujuk pada komposisi teksturnya yang berupa cairan kental berwarna coklat gelap atau bahkan terkadang kehijauan. Cairan kental nan gelap tersebut mudah terbakar dan terlindung berada lapisan atas kerak bumi. Baca juga Residu dalam Hasil Olahan Minyak Bumi Proses Terbentuknya Minyak Bumi Minyak bumi berasal dari dekomposisi fosil organisme laut sering juga dikenal sebagai bahan bakar fosil. Dalam proses pembentukan dan perubahan komposisi fosil tersebut, proses ini memerlukan waktu yang lama. Lebih dari ribuan bahkan jutaan tahun. Berikut rincian tahapan terbentuknya sumber daya alam ini 1. Fosil Organisme Laut yang Terkubur Dalam proses ini jutaan tahun lalu, organisme laut telah hidup dan tercipta, mereka menjalankan rantai ekosistem, hidup dan mati. Proses ini berjalan selama ribuan tahun, jasad organisme laut terbaring dalam dasar laut, mereka terkubur secara alami. Inilah yang kemudian menjadi bahan pembentukan minyak bumi crude oil. Organisme laut yang menyumbang bahan paling banyak untuk membentuk minyak bumi adalah fosil dari alga dan plankton yang terkubur dalam tanah. 2. Proses Dekomposisi Selama Jutaan Tahun Setelah organisme laut terkubur secara alami, maka akan terjadilah dekomposisi yang ter-subsidence secara perlahan. Dalam proses dekomposisi ini, endapan sedimen juga membantu percepatan pembusukan materi organik yang telah tertimbun. 3. Pengendapan Hasil Dekomposisi Contoh batuan sedimen Hasil awal dari dekomposisi tersebut akan terus mengendap dan terdorong oleh volume endapan yang semakin bertambah seiring berjalanya waktu. Bertambah beratnya sedimen dan material yang menimbun di atasnya, mampu mendorong hasil dekomposisi awal tersebut lebih dalam mendekati perut bumi. Semakin tertimbun lebih dalam maka fosil organisme tersebut akan mengalami tekanan dan mendapat perubahan suhu yang semakin tinggi atau semakin panas. Proses inilah yang kemudian menghadirkan perubahan senyawa kimia dari material dekomposisi organik tersebut. 4. Endapan Menghasilkan Biji Senyawa Minyak dan Gas Perubahan material dalam endapan sedimen yang terus terkubur dalam-dalam menuju perut bumi inilah yang kemudian menyusun campuran bahan hidrokarbon dengan komposisi kompleks. 5. Senyawa Terakumulasi di Batuan Kedap Alamiahnya, sedimen yang mengendapkan bahan minyak bumi atau crude oil, adalah sedimen berpori baik. Endapan minyak dan gas mulai terkumpul dan terbentuk dari peleburan akibat panasnya suhu dari perut bumi di pori-pori sedimen tersebut. Oleh karena tekanan gravitasi, minyak yang terkumpul dalam pori-pori sedimen akan terus bergerak secara perlahan. Akibat perbedaan densitas, maka gerakan tersebut akan memisahkan unsur-unsur minyak, gas, dan air yang terkandung dalam sedimen. Akumulasi dari pemisahan minyak dan gas di pori-pori sedimen selanjutnya akan terangkat lagi menuju ke permukaan karena memiliki massa yang lebih ringan daripada air. 6. Terbentuk Deposit Minyak Bumi dalam Laut Naiknya minyak dan gas tersebut akan menyerupai rembesan yang kemudian secara alamiah akan terperangkap dalam batuan reservoir, terumbu karang, sampai antiklin. Dari perangkapan inilah akhirnya deposit itu akan menumpuk dalam laut dan akhirnya dapat diambil penambang. Senyawa kimia yang membentuk bumi dari proses yang panjang tersebut meliputi unsur-unsur karbon, hydrogen, oksigen, sulfur, halogenida, dan logam. Kandungan Minyak Bumi Hasil ekplorasi pengeboran masih berupa minyak mentah atau crude oil. Minyak mentah ini mengandung berbagai zat kimia berwujud gas, cair, dan padat. Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. Kadar unsur karbon yang terkandung mencapai 50%-85%, sedangkan sisanya merupakan campuran unsur hydrogen dan unsur-unsur lain. Misalnya, nitrogen 0-0,5%, belerang 0-6%, dan oksigen 0-3,5%. 1. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Lurus Senyawa ini biasa disebut alkana atau normal parafin, dan banyak terdapat dalam gas alam dan minyak bumi yang memiliki antai karbon pendek. Contohnya adalah etana propana. 2. Senyawa Hidrokarbon Siklik Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa hidrokarbon golongan sikloalkana atau sikloparafin. Rumus molekul-nya sama dengan alkena, tetapi tidak memiliki ikatan rangkap dua dan membentuk struktur cincin. Didalamnya terdapat antarmolekul siklik tersebut kadang-kadang bergabung membentuk suatu molekul yang terdiri atas beberapa senyawa siklik. 3. Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang Senyawa Hidrokarbon Alifatik Rantai Bercabang merupakan senyawa golongan isoalkana atau isoparafin. Jumlah senyawa hidrokarbon ini tidak sebanyak senyawa hidrokarbon alifatik rantai lurus dan senyawa hidrokarbon bentuk siklik. 4. Senyawa Hidrokarbon Aromatik Senyawa hidrokarbon aromatik merupakan senyawa hidrokarbon yang berbentuk siklik segienam, berikatan rangkap dua selang-seling, dan merupakan senyawa hidrokarbon tak jenuh. Pada umumnya, senyawa hidrokarbon aromatik ini terdapat dalam minyak bumi yang memiliki jumlah atom C besar. Pengolahan Minyak Bumi Gambar kilang minyak di lautan lepas Untuk mengolah sumber minyak menjadi bahan bakar, para penambang harus melakukan pengeboran kerak bumi terlebih dahulu. Dari pengeboran ini, biasanya minyak bumi akan diangkat dan tercampur dengan gas alam. Pengeboran dilakukan menggunakan alat rig pengeboran dengan berbagai macam jenis sesuai dengan kondisi pengeboran. Setelah dipisahkan dari campuran dengan gas alam, maka akan terbentuk menjadi cairan kental hitam dan berbau yang kemudian disebut dengan minyak mentah. Minyak mentah ini tidak dapat berguna secara langsung. Minyak mentah akan melalui proses penjernihan/pemurnian purifying dengan destilasi bertingkat atau penyulingan minyak. Dari proses penyulingan inilah kemudian olahan itu dapat dibagi ke dalam fraksi-fraksi sesuai dengan acuan titik didih tiap senyawa hidrokarbon. Fraksi dan Pemanfaatan Minyak Bumi Tiap rantai jenis hidrokarbon dalam minyak bumi crude oil memiliki titik didih yang berbeda-beda. Perbedaan inilah yang kemudian menghasilkan berbagai fraksi, yang dalam pemanfaatanya memiliki ragam manfaat yang berbeda. Berikut penjelasan ragam fraksi 1. Gas Titik Didih -160°C hingga -30°C Bright gas LPG Pemisahan gas dan minyak bumi merupakan tahapan sangat awal dalam fase penyulingan. Sebelum dipanaskan lebih lanjut gas dapat dengan mudah menguap. Salah satu contoh dari pemanfaatan fraksi gas inilah kegunaanya sebagai bahan bakar kompor gas LPG. Baca juga Mengetahui Lebih Lanjut Terkait LPG sebagai Bahan Bakar Rumah Tangga 2. Petroleum Eter Titik Didih 30°C – 90°C Petroleum eter merupakan hasil olahan dengan tingkat titik didih yang paling rendah dalam urutan kedua. Oleh sebab itu, petroleum eter masuk dalam kategori hasil olah minyak bumi crude oil yang mudah terbakar dan bisa dibeli dengan harga murah. Petroleum eter sering berguna sebagai bahan pengganti pentana dalam pelarut nonpolar. 3. Bensin Titik Didih 70°C – 140°C bensin Pada titik didih ini mampu menghasilkan bensin yang memiliki campuran kimia unsur isomer-isomer heptana dan oktana. Hasil olahannya berupa bensin yang berguna sebagai bahan bakar utama kendaraan / transportasi bermotor saat ini. 4. Nafta Titik Didih 80°C – 170°C Contoh produk Nafta Nama lain nafta adalah bensin berat. Nafta merupakan hasil olahan yang dalam pemanfaatanya berguna sebagai bahan baku berbagai macam industri petrokimia. Yakni industri yang memproduksi plastik, karet sintesis, deterjen, obat, cat, serat sintesis, kosmetik, dan zat aditif. 5. Kerosin dan Avtur Titik Didih 180°C – 250°C Pengisian avtur pada pesawat terbang Kerosin atau yang biasa masyarakat Indonesia kenal sebagai minyak tanah merupakan hasil olahan minyak bumi yang memiliki titik didih lebih tinggi dari bensin dan nafta. Pada zaman dahulu minyak tanah sering berfungsi sebagai bahan utama dalam menyalakan kompor tanah ataupun lampu tanah di rumah-rumah. Namun untuk saat ini, kerosin atau minyak tanah telah berkembang lebih lanjut menjadi avtur. Avtur inilah yang kemudian saat ini berguna sebagai bahan bakar utama pesawat terbang sampai bahkan mesin jet. 6. Solar Titik Didih 270°C – 350°C Tempat pengisian bahan bakar solar Solar merupakan hasil olahan minyak bumi yang berguna sebagai bahan bakar utama mesin diesel. Hasil olahan ini memiliki titik didih yang lebih tinggi dari avtur. 7. Oli Titik Didih 350°C – 500°C Pelumas mesin kendaraan atau oli juga merupakan hasil olahan minyak bumi. Pada umumnya, oli tidak bisa bercampur dengan air dan sangat licin dan lengket. 8. Aspal Titik Didih 525°C Gambar aspal Semakin tinggi titik didih, maka hasil dari olahan tersebut akan semakin bersifat lengket dan semakin tahan air atau tidak bisa tercampur dengan baik memiliki tingkat adhesive yang semakin tinggi. Cairan yang dihasilkan pun ketika dalam keadaan dingin, akan mudah mengental dan membeku karena memiliki tingkat viskoelastis seperti karet. Oleh sebab itu, aspal berguna sebagai bahan utama pembuatan jalan raya. Karakteristiknya yang elastis namun mampu merekatkan dengan erat dapat dengan baik menggabungkan susunan batu dalam jalan raya dan menghasilkan jalan yang aman bagi pengendara. Tidak hanya semakin adhesive, semakin tinggi titik didih juga semakin menghitamkan warna dari olahan minyak bumi sehingga aspal berwarna hitam pekat. Selain manfaat dari tiap fraksi, minyak bumi juga bermanfaat sebagai sumber bahan bakar panas dalam pembangkit listrik. Dalam perannya sebagai bahan bakar pembangkit listrik, minyak bumi berfungsi sebagai penghasil uap panas untuk menggerakkan turbin. Teknik Pemisahan Fraksi Minyak Bumi Minyak bumi merupakan campuran senyawa-senyawa hidrokarbon. Untuk dapat dimanfaatkan perlu dipisahkan melalui distilasi bertingkat, yaitu cara pemisahan fraksi-fraksi ini berdasarkan perbedaan titik didihnya pada kolom bertingkat. Komponen utama minyak bumi dan gas alam adalah alkana. Gas alam mengandung 80% metana, 7% etana, 6% propana, 4% butana dan isobutana, sisanya pentana. Untuk dapat dimanfaatkan gas propana dan butana dicairkan yang dikenal sebagai LNG Liquid Natural Gas. Akibat pembakaran gas alam murni lebih efisien dan sedikit polutan, maka gas alam banyak digunakan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga. LNG juga banyak digunakan untuk bahan dasar industri kimia seperti pembuatan metanol dan pupuk. Senyawa penyusun minyak bumi alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatik. Disamping itu terdapat pengotor berupa senyawa organik yang mengandung S, N, O, dan organo logam. Dari hasil distilasi bertingkat diperoleh fraksi-fraksi LNG, LPG, petroleum eter, bensin, kerosin, solar, oli, lilin, dan aspal. Senyawa hidrokarbon parafinik dan aromatik mempunyai trayek didih masingmasing, dimana panjang rantai hidrokarbon berbanding lurus dengan titik didih dan densitasnya. Semakin panjang rantai hidrokarbon maka trayek didih dan densitasnya semakin besar. Jumlah atom karbon dalam rantai hidrokarbon bervariasi. Manfaat Minyak Bumi dalam Kehidupan Sehari-hari 1. Bahan Bakar Kendaraan Minyak bumi bermanfaat sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Pada saat ini penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar kendaraan masih masif. 2. Gas Cair Salah satu produksi minyak bumi ialah gas cair atau LPG Liquified Petroleum Gases. Penggunaan gas cair atau LPG ini berguna dalam kebutuhan dapur, seperti memasak makanan. 3. Pembangkit Listrik Minyak bumi digunakan sebagai sumber daya pembangkit listrik yang mampu menggerakkan kumparan magnet pada turbin agar bisa menghasilkan listrik yang digunakan jutaan rumah dan gedung-gedung lainnya. 4. Sumber Bahan Serat Minyak bumi juga penting dalam pembuatan bahan serat, seperti rayon, polyester, nilon dan bahan tekstil sintetis lainnya. Serat tersebut digunakan sebagai bahan tekstil untuk membuat pakaian. 5. Keperluan Rumah Tangga Sejumlah perlengkapan rumah tangga yang terbuat bahan alumunium, baja dan besi yang berasal dari minyak bumi. Dengan cara memanaskan ketiga bahan tersebut agar menjadi suatu perlengkapan rumah tangga. Daerah Penghasil Minyak Bumi di Indonesia Peta persebaran minyak bumi di dunia Posisi geografis Indonesia yang merupakan didominasi oleh lautan, berada di zona tropis khatulistiwa menciptakan Indonesia sebagai salah satu produsen minyak bumi terbesar di dunia dengan urutan ke 21. Indonesia sendiri dipercaya memiliki 60 cekungan endapan dimana di bagian wilayah barat Indonesia merupakan cekungan dengan kategori mature field. Atau dalam kata lain cekungan sumber tersebut berada di wilayah barat, Yakni Sumatera dan Jawa, sudah tereksploitasi dan hampir terkuras habis. tercatat terdapat 36 titik cekungan di wilayah barat. Sedangkan, di wilayah timur Indonesia, terdapat 29 cekungan yang dinilai potensial dengan kandungan hidrokarbon untuk dijelajahi. Berikut merupakan daftar wilayah persebaran daerah penghasil Minyak di Indonesia 1. Wilayah Barat Pulau Sumatera Aceh Lhokseumawe, Peureulak Sumatera Utara Tanjung Pura Riau Sungai Pakning & Dumai Sumatera Selatan Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim Pulau Jawa Jatim/Jawa Timur Wonokromo, Delta Sungai Brantas Jabar/Jawa Barat Majalengka & Jatibarang 2. Wilayah Timur Pulau Kalimantan Kalbar/Kalimantan Barat Balikpapan & Pulau Tarakan Kaltim/Kalimantan Timur Pulau Bunyu Kalsel/Kalimantan Selatan Amuntai, Tanjung, dan Rantau Maluku Pulau Seram Papua Papua Barat Klamono, Sorong Teluk Bituni Babo Kesimpulan Mengingat kategori minyak bumi sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui serta eksploitasi yang telah dilakukan, kami PT. Megah Anugerah Energi menjadi distributor hasil olahan bahan bakar alternatif yakni Biosolar B30 dalam ikut serta mengurangi penggunaan -nya. Oleh sebab itu, untuk penawaran produk dan harga serta pemesanan lebih lanjut, kunjungi laman produk kami. Solar Industri menawarkan paket pemesanan produk bio solar B30, jasa bunker service, dan pembuatan tangki solar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia.
Solo - China mulai melakukan penggalian lubang sedalam lebih dari meter atau 10 kilometer ke dalam Bumi. Lubang itu akan menjadi lubang terdalam yang pernah digali di negara tersebut. Lantas apa tujuannya?Dilansir detikINET, proyek ekstrem itu ternyata bertujuan untuk mencari minyak. Para ilmuwan China berharap mencapai bebatuan dari Zaman Kapur yang berusia 145 juta Liu, ilmuwan dari Universitas Peking, mengatakan pengeboran tersebut akan mencapai tak hanya lapisan Zaman Kapur tapi lapisan Cambrian yang lebih tua, terbentuk lebih dari 500 juta tahun lalu, yang diyakini beberapa ahli geologi sumber minyak dan gas. Tujuan pengeboran adalah mengetahui apa masih terdapat minyak dan gas di kedalaman ekstrem itu. Menurut laporan Xinhua, di balik penggalian itu adalah perusahaan minyak China National Petroleum Corporation. Tim ini mulai menggali pada 30 Mei di Taklamakan Desert yang terpencil, di mana lubangnya dirancang dapat tembus sampai itu dapat memberi para peneliti wawasan geologi baru serta akses ke cadangan minyak yang sangat dalam. Sinopec, perusahaan penyuling minyak yang terlibat dalam proyek tersebut, mengatakan mereka menargetkan mengebor lubang dalam waktu Sinopec akan mengebor hingga kedalaman maksimum dalam 457 hari di area yang terletak di Xinjiang Uighur Autonomus Region itu. Proyeknya dinamakan sebagai Project Deep Earth 1-Yuejin 3-3XC Well. Simak Video "Ganjar Ingatkan Bahaya Hoaks Saat Hadiri Haul KH Dalhar Watucongol" [GambasVideo 20detik] aku/dil
May 04, 2020 Post a Comment Minyak bumi dan batu bara yang terdapat di perut bumi kita merupakan sumber daya alam yang terbentuk melalui siklus .... A. fosfor B. air C. karbon D. oksigen E. nitrogen Pembahasan Minyak bumi dan batu bara yang terdapat di perut bumi kita merupakan sumber daya alam yang terbentuk melalui siklus fosfor. Jawaban A - Semoga Bermanfaat Jangan lupa komentar & sarannya Email nanangnurulhidayat Kunjungi terus OK!
Sumber Daya Alam SDA terdiri atas SDA yang dapat diperbaharui Renewable dan SDA yang tidak dapat diperbaharui Unrenewable. Bahan Tambang diantaranya Batu Bara dan Minyak Bumi termasuk sebagian yang tergolong dalam Unrenewable karena ketersediaannya di muka bumi yang sangat terbatas dan Proses pembentukannya memerlukan waktu sangat lama bahkan mencapai ribuan tahun. Jika eksplorasi dan Eksploitasi terus dilakukan dalam skala besar tanpa memperhatikan prinsip efisiensi dan kelangsungan hidup ke depan bisakah punah ?, Akankah kelak Bahan Tambang ini hanya cukup menghiasi cerita-cerita sejarah ? Batu Bara Batubara merupakan batuan hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen, serta terkena pengaruh tekanan dan panas yang berlangsung sangat lama. Proses pembentukan coalification memerlukan jutaan tahun, mulai dari awal pembentukan yang menghasilkan gambut, lignit, subbituminus, bituminous, dan akhirnya terbentuk antrasit. Di Indonesia, endapan batubara yang bernilai ekonomis terdapat di cekungan Tersier, yang terletak di bagian barat Paparan Sunda termasuk Pulau Sumatera dan Kalimantan, pada umumnya endapan batubara tersebut tergolong usia muda, yang dapat dikelompokkan sebagai batubara berumur Tersier Bawah dan Tersier Atas. Potensi batubara di Indonesia sangat melimpah, terutama di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat dijumpai batubara walaupun dalam jumlah kecil, seperti di Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, dan Sulawesi. Tahapan Penambangan Batu Bara Potensi Tambang Batu Bara memiliki kriteria/ batas dasar tertentu untuk dieksplorasi berkaitan dengan usia dan teknik eksploitasinya. Hal tersebut sangat penting diperhatikan demi efektifitas pemakaian, kualitas hasil yang diharapkan, maupun Kelangsungan ketersediaan untuk masa-masa mendatang. Langkah-langkah Baku sebelum melakukan Tindakan Penambangan 1. Survei Tinjau Untuk mengetahui apa daerah ini mengandung batubara Peta dasar Skala sekurang – kurangnya 1 Informasi yang harus di dapatkan – Kondisi Geografi – Tata guna Lahan – Kesampaian daerah 2. Prospeksi Mengetahui sebaran Endapan batubara Informasi yang harus di dapatkan – Pemetaaan Geologi 1 – Penampang stratigrafi – Buat parit, Sumuran, Pemboran uji – Percontohan, Analysis – Eksplorasi Geofisika kalo di perlukan 3. Eksplorasi Pendahuluan Membuat Gambaran Awal 3 Dimensi Informasi yang harus didapatkan – Ketebalan lapisan – Kuantitas – Bentuk – Struktur – Sebaran – Kualitas – Korelasi – Pemetaan Geologi 1 4. Eksplorasi Rincian Kuantitas dan Kualitas serta model 3 dimensi Rinci Informasi yang harus didapatkan – Pemetaan Geologi 1 2000 – Logging – Pengkajian Geohidrologi – buat rencana Penambangan Minyak Bumi Cruide Oil Minyak bumi bahasa Inggris petroleum, dari bahasa Latin petrus – karang dan oleum – minyak, dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah cairan kental, coklat gelap, atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak Bumi. Minyak bumi terdiri dari campuran kompleks dari berbagai hidrokarbon, sebagian besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Komponen kimia dari minyak bumi dipisahkan oleh proses distilasi, yang kemudian, setelah diolah lagi, menjadi minyak tanah, bensin, lilin, aspal, dll. Minyak bumi terdiri dari hidrokarbon, senyawaan hidrogen dan karbon. Empat alkana teringan- CH4 metana, C2H6 etana, C3H8 propana, dan C4H10 butana – semuanya adalah gas yang mendidih pada °C, °C, -42 °C, dan °C, berturut-turut dan + F. Rantai dalam wilayah C5-7 semuanya ringan, dan mudah menguap, nafta jernih. Senyawaan tersebut digunakan sebagai pelarut, cairan pencuci kering dry clean, dan produk cepat-kering lainnya. Rantai dari C6H14 sampai C12H26 dicampur bersama dan digunakan untuk bensin. Minyak tanah terbuat dari rantai di wilayah C10 Minyak pelumas dan gemuk setengah-padat termasuk Vaseline berada di antara C16 sampai ke C20. Rantai di atas C20 berwujud padat, dimulai dari “lilin, kemudian tar, dan bitumen aspal. Titik pendidihan dalam tekanan atmosfer fraksi distilasi dalam derajat Celcius * minyak eter 40 – 70 °C digunakan sebagai pelarut * minyak ringan 60 – 100 °C bahan bakar mobil * minyak berat 100 – 150 °C bahan bakar mobil * minyak tanah ringan 120 – 150 °C pelarut dan bahan bakar untuk rumah tangga * kerosene 150 – 300 °C bahan bakar mesin jet * minyak gas 250 – 350 °C minyak diesel/pemanas * minyak pelumas > 300 °C minyak mesin * sisanya tar, aspal, bahan bakar residu Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak adalah zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi berasal dari zat anorganik yang dihasilkan secara alami dalam perut bumi. Namun, pandangan ini diragukan dalam lingkungan ilmiah. Minyak bumi terbentuk dari organisme, tumbuhan, dan hewan, berukuran sangat kecil yang hidup di lautan purba. Begitu organisme ini mati, lalu terkubur di dasar laut dan kemudian tertimbun oleh pasir dan lumpur. Kemudian ia akan terbentuk lapisan yang kaya akan zat organik yang akhirnya akan menjadi batuan endapan. Proses ini berulang secara terus-menerus, sehingga satu lapisan akan menutup lapisan berikutnya. Dan ini berlangsung selama jutaan tahun. Selama jutaan tahun itu pula dimungkinkan lautan tersebut menyusut dan berpindah tempat karena adanya gerakan dari lempeng-lempeng bumi. Endapan yang terbentuk ini umumnya miskin oksigen. Sehingga tidak dimungkinkan material organik dari organisme, tumbuhan, maupun hewan tersebut terdekomposisi secara sempurnya. Tetapi ada bakteri anaerob tidak menggunakan oksigen dalam hidupnya yang mengurai material ini, sedikit demi sedikit, molekul demi molekul, selama jutaan tahun menjadi material yang kaya akan hidrogen dan karbon. Seiring dengan terdekomposisinya material ini, muncul tekanan yang disebabkan oleh batuan yang mengendap di atasnya, sehingga temperatur dan tekanannya menjadi tinggi dan kemudian secara perlahan-lahan akan mengubah sisa-sisa bahan organik tersebut menjadi minyak dan gas bumi. Minyak bumi yang dihasilkan ini kemudian akan bergerak ke lapisan batuan yang atas karena massa jenisnya yang rendah. Minyak bumi ini akan menuju batuan yang mempunyai pori-pori yang ukurannya cukup. Sehingga minyak akan terakumulasi di lapisan batuan tersebut. Lapisan batuan yang bisa mengandung minyak inilah yang disebut dengan reservoir minyak. Batuan yang mengandung minyak bumi tertua yang diketahui berumur lebih dari 600 juta tahun. Sedangkan yang paling muda berumur sekitar 1-juta tahun. Bisa kita bayangkan berapa lama waktu pembentukan minyak bumi tersebut Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah Batuan Sumber Source Rock Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon C yang didapat dari cangkang – cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon. Tekanan dan Temperatur Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon. Migrasi Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut. Reservoar Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi. Perangkap Trap Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi. Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya. Setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda – metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat – sifat sebagai batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering. Metoda tersebut adalah 1. Eksplorasi seismik Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan di dalam bumi. 2. Data resistiviti Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida di dalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida di dalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki. 3. Data porositas 4. Data berat jenis
Bumi menyediakan banyak kebutuhan manusia yang bisa dimanfaatkan untuk melanjutkan hidup di alam. Namun, tidak semua sumber daya alam tersedia untuk selamanya dan dapat dipergunakan kapan saja. Minyak bumi dan gas alam merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Ketersediaan minyak bumi dan gas alam cukup terbatas sehingga penggunaanya perlu dihemat. Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam Mengutip buku Kimia oleh Anis Dyah Rufaida dan Erna Tri Wulandari, minyak bumi merupakan hasil akhir peruraian bahan-bahan organik yang berasal dari jaringan tumbuhan dan hewan, baik di darat maupun di laut. Sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Sebagian jasad renik tersebut mengandung minyak dan lilin yang dapat bertahan lama dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik dan warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintik-bintik itu akan tersimpan dalam lumpur dan mengeras terkena tekanan bumi. Lumpur ini berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di perut bumi. Secara alami, tekanan dan panas bumi akan mengenai batuan lumpur hingga menjadi panas dan bintik-bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkubur di perut bumi, semakin banyak minyak yang dihasilkan. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan ketika suhunya terlalu tinggi akan menghasilkan gas alam, yang sebagian besar berupa metana. Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Karena gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerakannya terhalang batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Itulah sebabnya minyak bumi disebut juga petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum artinya minyak. Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan terbawah cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan dibanding minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan metode pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan minyak. Lokasi sumur ditentukan setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber. Komposisi Minyak Bumi Penampak fisik minyak bumi berbeda-beda tergantung komposisinya. Pada umumnya, minyak bumi yang baru dihasilkan dari sumur pengeboran berupa lumpur berwarna hitam atau cokelat gelap. Meskipun ada juga yang berwarna kekuningan, kemerahan, atau kehijauan. Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon yang berbeda-beda, tergantung dari faktor umur, suhu pembentukan, dan cara pembentukan. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, minyak bumi terdiri atas bermacam-macam senyawa hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut 1. Alkana Golongan alkana yang paling banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang. Sedangkan isoalkana adalah alkana jenuh yang rantai induknya mempunyai atom C tersier dan bercabang. 2. Sikloalkana Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk cincin. Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti etil sikloheksana. 3. Hidrokarbon Aromatik Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Apabila hidrokarbon aromatik dibakar akan menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa bersifat karsinogen. Pengolahan Minyak Bumi Di tempat pengilangan minyak, minyak mentah mengalami sejumlah proses untuk memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh yang bermanfaat. Secara umum, proses pengolahan minyak mentah dilakukan dalam dua tahap, yaitu desalting dan distilasi bertingkat. 1. Desalting Proses ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran atau garam yang tercampur dalam minyak mentah crude oil. Pada proses desalting, minyak mentah dicampur dengan air agar mineral-mineral yang ada di dalam minyak mentah larut. Selain itu, pada proses ini ditambahkan senyawa asam dan basa ke dalam minyak mentah supaya senyawa-senyawa non-hidrokarbon bisa hilang. Selanjutnya, minyak mentah yang telah melalui proses desalting dialirkan ke tangki pemanas untuk diuapkan, yang kemudian dialirkan ke menara distilasi atau menara fraksinasi untuk diproses lebih lanjut. 2. Distilasi Bertingkat Distilasi merupakan proses pemisahan komponen-komponen penyusun minyak mentah yang berupa senyawa hidrokarbon berdasarkan perbedaan titik didih. Setelah senyawa-senyawa non-hidrokarbon dipisahkan dari minyak mentah dengan proses desalting, selanjutnya minyak mentah diolah dengan proses distilasi bertingkat. Minyak mentah dapat didestilasi karena komponen-komponen penyusun hidrokarbon pada minyak mentah mempunyai titik didih yang berdekatan dan mendidih pada kisaran suhu tertentu.
minyak bumi dan batu bara yang terdapat di perut bumi