menu nasi bungkus 10 ribu

Menurutdia, nasi padang di tempatnya dijual Rp 12 ribu per bungkus. Harga ini pun sudah naik dari yang dulunya Rp 10 ribu. “Di tempat saya per bungkus cuma Rp 12 ribu, makanya tak masuk modal kalau harus jual rendang. Ini pun sudah naik dari harga dulu, karena semuanya serba mahal,” katanya. Sekilasrasa dari Nasi Brongkos mirip dengan gudeg, namun ada yang berbeda dari campuran bumbu Nasi Brongkos yang lebih cendrung ke gurih, dan sedangkan gudeg cendrung kerasa manis. Selain unik Nasi Brongkos ini juga sangat murah meriah hanya dengan 10 ribu saja kalian bisa mendapatkan 1 bungkus Nasi Brongkos. 4. Brayo cookpad.com Hargadari nasi pecel yang terletak di desa Ledok Wetan ini mulai dari 6 ribu hingga 10 ribu Rupiah tergantung lauk yang dipilih. Jika ingin menikmati nasi bungkus yang rasanya lebih kompleks dibandingkan dengan sego kucing Sukijan, maka warung Sukomoro bisa menjadi pilihan. Menu andalan di warung yang ada di jalan Munginsidi ini adalah Hargakertas minyak pembungkus makanan cukup murah, Cap Gajah misalnya, untuk ukuran kecil (25 x 35 cm) dijual mulai Rp 21.500 per pack, sedangkan yang ukuran besar (30 x 40 cm) harganya mulai Rp 25 ribu per bungkus isi 250 lembar. Selain kertas minyak warna cokelat, ada juga kertas minyak warna putih yang biasa dipakai di gerai-gerai fast food Rekannyayang lain menimpali bahwa menu nasi bungkus dalam aksi nanti dilengkapi sayur dan lauk pauk. “Nasi bungkus ada sayurnya, ada telurnya," dengan nada agak tinggi. 200 ribu nasi bungkus varokah sekali 03-11-2016 07:31 . tien212700 memberi reputasi. Diubah oleh 11:42 . 1. Thread sudah digembok. Urutan Komentar Frau Fragen Ob Sie Single Ist. PADANG - Pemerintah Kota Padang mendata, saat ini ada 113 rumah makan murah dengan harga sebungkus nasi Rp 10 ribu. Menurut Kepala Dinas Pangan Kota Padang Syahrial, keberadaan rumah makan yang harganya terjangkau itu dapat membantu tersedianya pangan murah. "Akan tetapi, higienitas tetap perlu diperhatikan," kata Syahrial di Padang, Kamis. Syahrial pun mengingatkan pengelola rumah makan murah di kota itu untuk memerhatikan keamanan pangan. Dengan begitu, makanan yang dijual aman dikonsumsi dia, keberadaan rumah makan dengan tarif murah di Padang merupakan salah satu tempat alternatif kuliner terjangkau. Untuk memastikan kebersihannya, Dinas Pangan melakukan sosialisasi agar pengelola rumah makan mengabaikan keamanan pangan demi harga jual yang murah. "Setelah melakukan pendataan, Dinas Padang akan masukan nama rumah makan ke Google Maps sehingga bisa menjadi referensi bagi masyarakat dan wisatawan," kata salah seorang pengelola rumah makan murah di Padang, Neng, mengaku menjual makanan dengan harga yang relatif terjangkau sebagai strategi pemasaran. Di samping itu, ia juga menyesuaikan harga jual makanannya dengan kemampuan masyarakat yang berada di sekitar warungnya."Makanan yang saya jual diminati oleh konsumen sekitar sini mulai dari karyawan kantoran, pekerja informal, guru, tukang ojek, dan mahasiswa," harga makanan yang dijualnya terbilang murah, bukan berarti Neng menyajikan menu seadanya. Pilihan yang disediakan cukup banyak, bahkan tidak kalah dengan menu rumah makan pada menawarkan ayam bakar, rendang, ikan asam padeh, ayam bumbu, lele goreng, ayam gulai, ikan nila bakar dan menu lainnya dengan harga Rp10 ribu. Paketnya sudah lengkap dengan air Neng, salah satu rahasia bisa menjual makanan dengan harga murah adalah membeli bahan mentah dalam jumlah banyak sehingga lebih murah. Dalam sehari ia bisa menjual 300 bungkus nasi dengan penghasilan sekitar Rp 3 juta."Kalau omzet biasanya Rp 3 juta per hari, bahkan pernah mencapai Rp 5 juta hingga Rp 10 juta per harinya kalau sedang ramai," mengakui keuntungan menjual nasi seharga Rp 10 ribu memang tidak besar, namun perputaran uangnya menjadi lebih cepat karena banyak yang membeli.“Misalnya untungnya cuma dua ribu rupiah per bungkus. Kalau yang beli 300 orang kan sudah dapat Rp 600 ribu. Artinya uang lebih cepat terkumpul, banyak yang beli,” seorang pembeli nasi Rp 10 ribu, Hari, mengaku sering membeli nasi dengan harga terjangkau saat sedang akhir bulan. Hari mengaku lebih sering membungkus daripada makan di tempat karena porsinya lebih banyak dibandingkan makan di tempat."Rasanya sesuai dengan harga, malah kadang lauk yang nasi Rp 10 ribu ini lebih besar dibanding tempat nasi dengan harga di atas itu," kata dia. Hari menilai, bedanya dari segi nasi, kalau nasi Rp 10 ribu ini nasinya keras. Sebalinya dengan nasi di rumah makan dengan harga standar. sumber AntaraBACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID df07bfd8-0bcd-11ee-82a4-675a54684875 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya. Zaman yang kian berkembang membuatmu harus menekan pengeluaran sehari-hari. Hal ini supaya kamu bisa menabung untuk kebutuhan hidup lainnya. Untuk itu, segala cara berhemat kamu lakukan, termasuk biaya makan. Misalnya nih kamu jadi sering memasak sendiri supaya nggak beli makanan di warung. Padahal, di warung kamu juga bisa berhemat kok. Asalkan makanan yang dipilih memang murah dan kamu pintar mengakalinya sebagai lauk saat jam makan kira-kira apa aja ya menu lauk yang murah di warung dan bisa dimasak sendiri? Apalagi kalau sekali makan uang yang keluar di bawah Wah, kantongmu benar-benar tetap gendut deh! Langsung aja yuk simak 7 lauk yang bisa menjadi pasangannya nasi putih berikut ini!1. Siapa yang bisa menolak gurihnya ikan asin? Beberapa potong ikan udah bisa mengobati rasa lapar, apalagi kalau ada sambal terasi!makan ikan asin pasti gak berani langsung banyak-banyak deh ; via “Ada gak ya lauk yang kalau dimakan itu gak abis-abis?” “Ikan asin tuh. Lo jilat-jilatin aja sambil makan nasi putih juga kenyang.”Yup, ikan asin memang lauk yang bisa dinikmati tanpa harus memakan dagingnya. Rasa asinnya yang seperti nggak pernah ada habisnya ini tentu bisa menghemat pengeluaranmu. Kamu bisa menikmati sedikit potongan daging ikan asin dengan nasi putih yang banyak lho dan rasa asinnya juga tetap kalau disajikan dengan sambal terasi, nggak ada yang mengalahkan deh kelezatannya. Ditambah harganya yang murah meriah, kurang hemat apalagi coba?2. Asah kemampuan memasak dengan membuat kering tempe. Selain lauk ini tahan lama, biaya membuatnya juga gak seberapa.“Adik aku besok mau pergi seminggu ke luar kota. Bawain bekal apa ya biar dia gak mengeluarkan banyak uang?” “Kamu masakin kering tempe aja. Kan awet tuh berhari-hari gak perlu digoreng lagi juga.”Harga tempe yang murah meriah dan bergizi ini udah terkenal di mana-mana. Jadi, sayang banget kalau kamu nggak mencoba bereksperimen dengan bahan utamanya tempe. Untuk hematnya, Hipwee menyarankan nih kamu membuat kering tempe aja. Meski dipotong kecil dan tipis-tipis, perut kamu tetap kenyang kok tanpa harus memakan tempe dengan potongan yang besar dan tebal. Udah gitu kering tempe tahan lama Mencoba sesekali menu vegetarian juga gak apa-apa, misalnya aja nasi putih lauknya terong balado. Hmm…rasanya juara!Kalau sehari-hari udah sering mengonsumsi daging, nggak ada salahnya sesekali lauk untuk menemani nasi putih menggunakan sayuran. Kamu bisa memilih terong sebagai sayuran yang diolah dengan bumbu balado seperti telur atau ayam. Rasa lezatnya nggak kalah kok dengan kedua lauk itu. Bakso gak hanya buat camilan pengganjal perut aja. Buat lauk pakai nasi putih juga bisa…Siapa bilang menghemat pengeluaran makan hanya dapat dilakukan dengan makan lauk pauk yang harganya murah? Kenyataannya kamu masih bisa kok membeli jajanan sebagai teman nasi putih, misalnya aja bakso. Kalau kamu beli bakso seporsi dan ada 4 atau 5 butir bakso yang didapat, maka bisa dibagi sebagian untuk makan siang dan sisanya lagi untuk makan malam. Ditambah lagi kalau ada bihun atau mie kuningnya, perutmu semakin kenyang Meski harganya “lumayan”, tapi daging abon ini tahan lama dan banyak gizinya. Gak ada salahnya kamu memilih lauk ini buat makan variasi seperti ini juga menggugah selera makanmu ;D via Daging abon harganya memang cukup lumayan menguras kantong, tapi gizi dan tahan lamanya nggak akan merugikan kamu. Hanya dengan sedikit suwir-suwiran abon, perutmu pun udah kenyang dan abon yang masih ada bisa disimpan lagi tanpa harus menghangatkan kembali. Kelebihan daging abon ini sangat tahan lama. Jadi kalau kamu pandai mengukur taburan daging abon ke nasi putihmu, bisa sebulan lebih dikonsumsi juga belum Gorengan juga bisa menjadi sahabat nasi putih. Misalnya aja gorengan tahu, tempe, dan risol. Dijamin murah meriah sih…Jangan mengaku orang Indonesia kalau kamu nggak suka gorengan. Meski minyaknya dipakai berkali-kali, tetap aja rasa lezatnya nggak bisa kamu tolak, hehe. Nah, karena kamu dalam rangka berhemat nih, nggak ada salahnya memanfaatkan gorengan yang dibeli sebagai cemilan kamu ubah jadi lauk. Gak rugi dong, apalagi gorengan yang kriuk-kriuk ini pasti membuatmu semangat saat Bosan nasi putih? Kamu bisa nih membuat nasi goreng. Porsi nasinya yang diperbanyak dan pakai satu telur aja biar hemat! 😀Yang bosan makan sendirian, bisa nih menciptakan nuansa kehangatan dengan masakan atau makanan yang kamu beli. Porsi nasi goreng yang banyak bisa kamu manfaatkan untuk berbagi dengan yang lain. Kamu juga bisa memasak sendiri, misalnya aja sengaja mengambil porsi nasi putih yang banyak dengan telur sebutir. Dijamin deh, nggak ada yang menolak dari nasi gorengmu menu apa yang kamu pilih untuk menekan pengeluaranmu? Semoga semakin bersemangat berhemat ya dan apa yang Hipwee informasikan ini bermanfaat buat kamu. Selamat menekan pengeluaran, guys! 😀 DENPASAR, BALI EXPRESS – Menikmati kuliner Jepang seperti rice bowl, ramen, yakiniku, mungkin sudah hal biasa. Namun menjadi tidak biasa, jika menikmati nasi Jepang yang dipadupadankan dengan kuliner Indonesia, kemudian dikemas ala nasi bungkus warteg atau nasi padang. Kuliner unik ini bisa ditemui di outlet Gohan-Ku, berlokasi Jalan Tukad Pakerisan, Denpasar. “Konsep kami nasi bungkus ala Jepang, tapi dikemas layaknya nasi warteg atau nasi padang. Jadi sedikit berbeda, karena konsepnya ke Jepang-jepangan,” ujar Tim Manajemen Trainer Gohan-Ku BSD Tanggerang, Riska Aditya, saat ditemui di lokasi, Sabtu 16/7. Inspirasinya sendiri, datang langsung dari owner Gohan-Ku, yang menyukai hal-hal berbau Jepang sekaligus gemar kuliner. Kemudian olehnya, tercetus ide menggabungkan antara kuliner Jepang dan Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari nasi pulennya, lauk-pauk khas Jepang, dan taburan nori rumput laut di atasnya yang disatukan dengan citarasa sambal pedas khas Indonesia. Daya tarik nasi bungkus Jepang ini, yakni dari segi keunikan kemasannya yang menggunakan daun pisang kemudian dibalut lagi dengan kertas nasi. Aroma daun pisang yang menguar, dinilai lebih dapat meningkatkan citarasa makanan tersebut. “Kan belum ada nasi Jepang yang dibungkus, umumnya kan rice bowl, ramen, nah ini nasi Jepang tapi dibungkus,” katanya. Gohan-Ku sendiri, ungkap Riska, memiliki arti nasi bungkus. Di Gohan-Ku, menu-menu yang tersedia diantaranya ada tiga menu sapi, yakni sapi lada hitam, sapi original, dan sapi yakiniku. Selain itu untuk nasi dengan lauk ayam, terdiri dari ayam original, ayam yakiniku, ayam pedas, ayam keju, ayam kari, dan nasi omega. Sebungkus nasi Jepang dibanderol mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 29 ribu. “Paling murah Rp 15 ribu itu nasi omega, isinya telur, sosis, taburan nori dan sambal. Di sini menu favorit ada kari dan sapi lada Sapi lada hitam ini terdiri dari beef sliced, bawang bombay, ditumis dan dicampur dengan saos sapi lada hitam. Yang tergolong Jepang banget, menu yakiniku dan karinya,” jabarnya. Dengan harga menu yang relatif murah, outletnya bisa menjual 300 sampai 400 bungkus nasi Jepang per hari. Pihaknya pun mengungkapkan, ini merupakan outlet pertama di Bali. Sebeumnya, outlet pertama mereka dibuka di BSD Tangerang pada awal 2022 lalu. Meski baru seminggu dibuka di Bali, menurut Riska, antusias konsumen sangat tinggi. “Kami tidak menyangka, seminggu buka benar-benar tinggi antusiasnya, sampai karyawan kami Kedepan tentunya akan ada inovasi baru. Ditunggu saja menu terbaru kami,” katanya. Salah seorang konsumen ketika diwawancara, Cintiya Sukma Wedari, mengaku mendapat informasi seputar nasi Jepang Gohan-Ku ini melalui sosial media. Membawa rasa penasaran, dirinya pun datang ke lokasi dan langsung memesan 8 bungkus. “Ini pertama kali saya beli nasi Jepang yang dibungkus. Saya ingin tahu rasanya. Jadi pesan sama teman-teman di rumah. Saya pesan sapi lada hitam, sapi original, nasi omega dan menu lainnya. Banyak yang bilang enak,” katanya. Outlet Gohan-Ku buka mulai dari pukul Wita sampai Wita. Reporter Rika Riyanti DENPASAR, BALI EXPRESS – Menikmati kuliner Jepang seperti rice bowl, ramen, yakiniku, mungkin sudah hal biasa. Namun menjadi tidak biasa, jika menikmati nasi Jepang yang dipadupadankan dengan kuliner Indonesia, kemudian dikemas ala nasi bungkus warteg atau nasi padang. Kuliner unik ini bisa ditemui di outlet Gohan-Ku, berlokasi Jalan Tukad Pakerisan, Denpasar. “Konsep kami nasi bungkus ala Jepang, tapi dikemas layaknya nasi warteg atau nasi padang. Jadi sedikit berbeda, karena konsepnya ke Jepang-jepangan,” ujar Tim Manajemen Trainer Gohan-Ku BSD Tanggerang, Riska Aditya, saat ditemui di lokasi, Sabtu 16/7. Inspirasinya sendiri, datang langsung dari owner Gohan-Ku, yang menyukai hal-hal berbau Jepang sekaligus gemar kuliner. Kemudian olehnya, tercetus ide menggabungkan antara kuliner Jepang dan Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari nasi pulennya, lauk-pauk khas Jepang, dan taburan nori rumput laut di atasnya yang disatukan dengan citarasa sambal pedas khas Indonesia. Daya tarik nasi bungkus Jepang ini, yakni dari segi keunikan kemasannya yang menggunakan daun pisang kemudian dibalut lagi dengan kertas nasi. Aroma daun pisang yang menguar, dinilai lebih dapat meningkatkan citarasa makanan tersebut. “Kan belum ada nasi Jepang yang dibungkus, umumnya kan rice bowl, ramen, nah ini nasi Jepang tapi dibungkus,” katanya. Gohan-Ku sendiri, ungkap Riska, memiliki arti nasi bungkus. Di Gohan-Ku, menu-menu yang tersedia diantaranya ada tiga menu sapi, yakni sapi lada hitam, sapi original, dan sapi yakiniku. Selain itu untuk nasi dengan lauk ayam, terdiri dari ayam original, ayam yakiniku, ayam pedas, ayam keju, ayam kari, dan nasi omega. Sebungkus nasi Jepang dibanderol mulai dari Rp 15 ribu sampai Rp 29 ribu. “Paling murah Rp 15 ribu itu nasi omega, isinya telur, sosis, taburan nori dan sambal. Di sini menu favorit ada kari dan sapi lada Sapi lada hitam ini terdiri dari beef sliced, bawang bombay, ditumis dan dicampur dengan saos sapi lada hitam. Yang tergolong Jepang banget, menu yakiniku dan karinya,” jabarnya. Dengan harga menu yang relatif murah, outletnya bisa menjual 300 sampai 400 bungkus nasi Jepang per hari. Pihaknya pun mengungkapkan, ini merupakan outlet pertama di Bali. Sebeumnya, outlet pertama mereka dibuka di BSD Tangerang pada awal 2022 lalu. Meski baru seminggu dibuka di Bali, menurut Riska, antusias konsumen sangat tinggi. “Kami tidak menyangka, seminggu buka benar-benar tinggi antusiasnya, sampai karyawan kami Kedepan tentunya akan ada inovasi baru. Ditunggu saja menu terbaru kami,” katanya. Salah seorang konsumen ketika diwawancara, Cintiya Sukma Wedari, mengaku mendapat informasi seputar nasi Jepang Gohan-Ku ini melalui sosial media. Membawa rasa penasaran, dirinya pun datang ke lokasi dan langsung memesan 8 bungkus. “Ini pertama kali saya beli nasi Jepang yang dibungkus. Saya ingin tahu rasanya. Jadi pesan sama teman-teman di rumah. Saya pesan sapi lada hitam, sapi original, nasi omega dan menu lainnya. Banyak yang bilang enak,” katanya. Outlet Gohan-Ku buka mulai dari pukul Wita sampai Wita. Reporter Rika Riyanti The ever popular Nasi Lemak Bungkus served with spicy anchovies, peanuts, hard boiled eggs, and cucumber slices wrapped in banana Malaysian and anyone who has ever lived in Malaysia for a period of time would know about Nasi Lemak. This ever popular and ubiquitous dish can be found at the humblest street corner stands to the poshest hotel restaurants. In the old days, one does not have to look far to get a taste of this dish. Vendors came round with baskets filled with little pyramid shaped packets of Nasi Lemak wrapped in banana leaves and newsprint during ball games and public events. Yet, it is still cooked at home for picnics, parties, and regular meals. Nasi Lemak – Malaysia’s de facto National DishMalaysians love their nasi lemak and can’t leave home without it. It is as popular abroad as it is in the homeland. You will likely find this dish in a gathering of homesick Malaysians and it is offered in every Malaysian restaurant I have encountered overseas. One can indeed say that Nasi Lemak is the de facto national dish of Lemak means creamy rice. The rice is cooked in coconut milk infused with pandan leaves. A little ginger is sometimes added. The most basic accompaniments to this rice are sambal ikan bilis spicy anchovies, hard boiled egg, slices of cucumber, and peanuts. Other popular add-ons include Chicken Curry, Beef Rendang dry beef curry, sambal sotong spicy squid, and acar spicy vegetable salad.Traditionally, Nasi Lemak is wrapped in newsprint lined with banana leaves. The banana leaves enhances the dish as it imparts a light fragrance to the rice when wrapped warm and allowed to sit for a short period of time. Nasi lemak wrapped in banana leaves are becoming scarcer as more and more vendors use waxed paper. Restaurants normally serve them on do eat my fair share of Nasi Lemak whenever I visit my parents in Malaysia. 😀 These pictures were taken in the summer of 2010. I also ate lots of Nasi Lemak Bungkus but unfortunately I did not take a picture of the pyramid shaped packages which I must remember to do so the next time I Lemak Bungkus – The Quintessential Malaysian BreakfastThe quintessential Malaysian breakfast is Nasi Lemak Bungkus accompanied by a cup of sweet kopi-o. When ordering coffee in Malaysia kopi-o means coffee with sugar only. If you just say “kopi”, it will come sweetened with condensed milk. By adding the words “kurang manis”, you will get it less sweet. For black coffee, say “kopi kosong” which is like zero coffee with no sugar and no milk. For iced coffee, say “kopi peng”.Malaysian CoffeeMalaysian coffee is strong coffee. For some it is an acquired taste. The beans are roasted with butter or margarine and sugar, giving it a slightly burnt smell. Coffee is made by pouring boiling water through ground coffee held in a cloth sock filter in a koleh or enamel mug. This resulting brew is thick, strong, and bitter. It can be drunk hot or iced. Do give it a try if you get a chance to is not much of a coffee drinker. So what kind of coffee does she drink in Minnesota? Löfbergs Lila Swedish coffee ….. err decaffeinated and brewed in a coffee brewer. 🙂Eating with FingersDon’t be surprise if you see someone doing this in the warong Malay eatery or Indian stall. Some Baba Nyonyas do eat with their fingers too but usually only at home. Always use your right hand even if you are left-handed. Food should never go above one’s knuckles. If other dishes are served together in a meal, use your clean left hand to take food with the serving spoon provided. Do clean both hands with the bowl or flask of water set on the table specifically for that purpose before and after the meal. I have known of visitors to Malaysia who have unwittingly drank from the hand washing bowl much to the consternation of the host!Similar Tools Used in Making This Nasi Lemak BungkusThis post contains affiliate links. Please read my disclosure policy Silex 1-1/2-Cup Food Chopper Cuisipro Stainless Steel Measuring Cup and Spoon Set Cuisinart Professional Stainless Saucepan with Cover, Nasi Lemak Bungkus Coconut Flavored Rice with Spicy Anchovies Wrapped in Banana LeavesThe ever popular Nasi Lemak Bungkus served with spicy anchovies, peanuts, hardboiled eggs, and cucumber slices wrapped in banana leaves. Course Main Dish Cuisine Malaysian Keyword nasi lemak, nasi lemak bungkusPrep Time 20 minutes Cook Time 40 minutes Total Time 1 hour Servings 8 Calories 560kcal2 cups long grain rice equivalent to 2¾ cup rice cooker cup 400g2 pandan leaves knotted1 inch ginger crushed 30g¼ tsp salt2½ cups coconut milk 600ml½ cucumber thinly sliced4 hard cooked eggs sliced½ cup Spanish peanuts or roasted peanuts 85g8 pieces banana leaves measuring 10-inch x 8-inch each optional8 pieces newsprint measuring 12-in x 7-inch each optionalSambal Ikan Bilis4 oz ikan bilis / dried anchovies, trimmed and peeled 100g4 tbsp vegetable oil1 tsp tamarind concentrate¼ cup water 60ml1 tsp sugar¼ tsp saltSpice Paste6 dried chilies4 red chilies1 lemongrass white part only, sliced1 onion or 6 shallots½ inch cube belacanCooking rice using rice cookerWash and drain rice 4 to 5 times in rice cooker insert. Dry exterior of rice cooker insert. Add knotted pandan leaves, ginger, and salt. Pour in coconut milk. It should come up to about the 2¾ cups insert into rice cooker and press the start button. When rice is cooked, unplug the rice cooker and allow rice to sit for 10 minutes. Fluff rice with a pair of chopsticks or a fork before rice on the stoveWash and drain rice 4 to 5 times in rice cooker insert. Add knotted pandan leaves, ginger, and salt. Pour in coconut milk. Place pot on the stove over medium heat. When coconut milk comes to a boil, reduce heat to medium low and allow rice to cook until all coconut milk is absorbed. This will take about 10 minutes. Turn heat down to the lowest possible setting and continue to cook for another 5 minutes. Turn off heat. Let rice sit for 10 minutes before fluffing rice with a pair of chopsticks or a fork before Ikan BilisBreak dried chilies in half and shake off seeds. Soak in warm water for 15 minutes. Wash and soak ikan bilis separately for 15 minutes. Drain and blot dry with paper all spice paste ingredients until fine, adding a tablespoon of water if needed. Remove and set oil in a medium sized pan. Add ikan bilis and fry till golden brown, about 7 to 8 minutes. Remove and set remaining tablespoon of oil and spice paste in the same pan. Fry spice paste until fragrant, about 3 to 5 tamarind paste and water in a small bowl. Pour into pan and stir to get spices and tamarind juice well mixed. When it comes to a boil, add sugar and return fried ikan bilis** to the pan and cook for 2 to 3 more minutes. ServePlace a bowl of rice on plate with half and egg, a few slices of cucumber, some peanuts, and sambal ikan bilis pile on top of place warm nasi lemak portion on a piece of newsprint lined with banana leaf. Banana leaf should be slightly longer but narrower than newsprint. Bring both long edges of banana leaf and newsprint to meet in the center with the one edge overlapping slightly on one end. Criss-cross the flaps in the center by placing bottom flap on the top on the opposite end. Fold both ends under to form a pyramid shape package of rice sit for 10 minutes before serving so that rice will absorb some of the banana leaf fragrance.**Alternatively, fried ikan bilis can be separate from the 560kcalUpdate June 19, 2016Today is Father’s Day and since this is Ro-Ri San’s favorite Malaysian breakfast, I got up early to make him some Nasi Lemak Bungkus. He was so delighted! 🙂This time I decided not to add the fried ikan bilis anchovies to the sambal so that it will remain crispy. You can do it either way. It will be just as also took this opportunity to add the step-by-step pictures for wrapping the Nasi Lemak Bungkus which was not there previously. Hopefully, you will find it also made him a cup of “white” coffee. He was a happy camper and so was I. 😉

menu nasi bungkus 10 ribu